Halaman

Selasa, 23 April 2013

Bahagia itu sederhana!

Bahagia itu sederhana! Klasik? Seklasik apa hingga kamu dapat memahaminya? Yahh,, Bahagia itu memang sederhana kog.. Kita saja yang terkadang terlalu berlama-lama menyibukkan diri dalam posisi yang kita sebut "tidak sedang berbahagia".

Siang, beberapa hari yang lalu seorang sahabat (cewek) mengirimi saya sebuah pesan "Apa kabar?" Sederhana! Dan itu belum bisa membuat mu merasa bahagia? Buat aku itu kebahagiaan, hmm, tepatnya pengantar kebahagiaan. Sudah dua hari itu memang badan ini sedikit memberontak, kecapean! Daaannn senada dengan itu, mood ikut memburuk.

Jadi, "Aku sakit" balasku singkat.
Dan terang saja, balasannya mengukir rasa khawatirnya "Sakit apa?"
Masih kurang bahagia menurutmu? Seorang sahabat menanyakan kabarmu, dan menghawatirkanmu, bukan kebahagiaan? Aku saja, tak tega membuatnya berlama-lama dalam rasa khawatirnya..
Balasanku berikutnya, diiringi dengan senyum, yah aku mengetiknya sambil tersenyum, mood perlahan membaik "kurang enak badan, agagnya kecapean, masuk angin,, hahha, gag elit penyakitnya ya?"

Daannn begini lah pesan-pesan selanjutnya.
Sahabat : "Serius cuma kecapean?"
Aku : "Iya, kan kalo gag misterius gitu, gag kamu tanya, hehehee, habisnya sekarang kamu selingkuhin kami dengan kucing-kucingmu itu"
Sahabat : "Padahal aku udah khawatir, pake nangis segala :( :D hahhaha.. Tenang aja, kalian tetap di hati kog", jawabnya asal.
Oke, tahap ini, mood benar-benar pulih..

Dan ku balas dengan lebih ngasal,
"Yaudah, kesini jenguk aku kalo gitu, jangan lupa bawa seperangkat alat shalat" seketika obrolan mulai kehilangan fokus.hahhaa... Daaaaannnn seketika itu juga mood saya bener-bener berada di posisinya untuk meneriakkan AKU BAHAGIA...


Oke! Bahagia itu sederhana bukan?
Bahagia itu kita yang ciptakan!
Andai saja, aku gag membalas "Iya, kan kalo gag misterius gitu, gag kamu tanya, hehehee, habisnya sekarang kamu selingkuhin kami dengan kucing-kucingmu itu"
dan lebih memilih untuk berkeluh kesah tentang rasa sakit (yang sebenernya sangat tidak pantas untuk dikeluhkan). Apa mungkin ia akan membalas dengan tawa juga?
Apa mungkin aku bisa tertawa lepas dan merasa senang, bahagia?

Well, bahagia itu sederhana! Bahagia itu hadir dari diri kita! Bahagia itu kita yang ciptakan, bukan mereka, bukan orang lain! Bahagia itu bakal menghampiri, kalau saja kita mulai membuka hati untuk berbahagia! Bahagia itu adalah ketika kita fokus akan tawa bahagia, canda, dan bukan keluh kesah!
Bahagia itu hadir di setiap detik di masing-masing hidup kita. Tapi, terkadang kita yang tidak mampu melihatnya, karena keluh kesah adalah fokus kita. Bahagia itu datang kepada ia yang siap menerimanya. Bukan kepada ia yang mencari-cari sosok mana yang mampu membuatnya bahagia. Dan tidak menyadari ia adalah sumber kebahagiaan untuk dirinya sendiri.

Bahagia itu sederhana untuk diciptakan, karena kita punya kuasa masing-masing untuk menciptakannya. Seberat apapun beban yang sedang kita pikul.

Coba lihat anak-anak jalanan yang bahkan tidak punya tempat bernaung yang dapat dikatakan nyaman. Lihat senyum dan tawa mereka, saat bermain bersama. Mereka mampu bahagia, karena mereka memilih untuk mengabaikan berkeluh-kesah. Karena mereka memilih untuk berbahagia.
Tidakkah kita malu untuk mencari-cari alasan untuk tidak berbahagia?
Bahagia itu sederhana, kan?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar