Halaman

Minggu, 12 Mei 2013

Menerka Masa Lalu

Saya memang belum lahir saat alat transportasi utama bukan si mesin beroda dua atau empat, melainkan si kerangka besi, sepeda roda dua...
Saya juga belum lahir lah ketika telpon-menelpon masih dianggap mustahil dan gila, dalam artian belum dikenal sebagai alat komunikasi dan sebagai penggantinya surat-suratan via pos sangat populer di masanya..
Waktu TV masih belum menghiasi tiap-tiap rumah di seluruh penjuru dunia dan radio menjadi barang kebanggaan tiap orang, saya....belum lahir juga sih....

Jadi ceritanya gini, saya merasa sangat berterima kasih dan sangat terbantu dengan segala kemudahan berkat kemajuan teknologi. Mau kesana kemari, mudah, gak perlu jalan santai sampe betis berkonde. Mau ngasih kabar atau sekedar basa-basi gak perlu capek-capek nulis surat panjang lebar. Tapiiii,, di balik itu semua saya jadi bertanya-tanya, apa jadinya saya tanpa HP, tanpa TV, tanpa laptop, tanpa om gugel, tanpa motor, tanpa mobil, tanpa pacar, tanpa maskara, tanpa eyeliner, tanpa loose powder, oke, empat 'tanpa' terakhir salah fokus!

Berhubung saya masih terlalu muda tidak cukup umur untuk tahu apa yang bisa dilakuin dengan 'tanpa-tanpa' itu, kali ini saya mencoba untuk sedikit menerka.

Kira-kira dulu saat sepeda masih merupakan alat transportasi mewah. Apa akan ada yang namanya macet padat merayap?

Dulu, saat handphone masih dalam impian. Apa bakal ada yang namanya ngambek ke pacar karena sms gag dibalas, telpon gag diangkat, atau bokek karena isi ulang pulsa..?

Dulu saat menikmati hiburan di layar tv hitam-putih dengan acara terbatas perlu perjuangan ke balai desa. Mungkin gak sih bakal ada yang namanya KPI dan sensor-sensoran?

Terus, jauh sebelum yang namanya jaringan internet dirancang. Gag akan ada yang namanya modus kejahatan via internet, ya kan?

Sama halnya ketika memasak mengharuskan kita mencari kayu bakar. Sangat mustahil kan, akan ada kebakaran akibat kebocoran gas LPG?

Ketika anak-anak belum diperkenalkan Playstation, dan menikmati bermain congklak, masak-masakan, kelereng, dsb. Mana mungkin ada alasan malas belajar karena addicted sama Playstation, kan?




Masih banyak lagi pastinya kalau mau dijabarin satu persatu efek samping adanya teknologi ini dan itu. Tapi saya gag serajin itu lah untuk membuat daftarnya. Hhehe

Kalo dipikir-pikir apa iya, hidup kita sekarang lebih enak dari nenek-nenek buyut kita dulu....?? Dihantui dengan semua efek negatif teknologi-teknologi itu!!

Wait, wait... Saya tidak mengharamkan teknologi-teknologi itu kog, siapa juga saya berhak melabelkan haram. Haha. Malah saya akuin saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tergantung pada teknologi. Harapan saya kedepannya sih, saya bisa lebih menahan diri untuk tidak menuhankan teknologi-teknologi itu. Untuk tidak menjadi korban diperbudak sama teknologi. So, saya berharap saya bisa menyaring dan memilah-milah penggunaan teknologi itu sendiri termasuk memfilter informasi-informasi yang saya terima.

Dan satu hal lagi yang ingin saya terka, tanpa adanya teknologi-teknologi yang bertaburan seperti sekarang, orang tua-orang tua kita, nenek kakek kita, buyut-buyut kita, bahkan nenek moyang kita hidupnya bahagia kok dengan cara mereka sendiri pastinya.

Kalau mereka saja bisa bahagia tanpa kemudahan yang dibawa sama teknologi, seharusnya kita bisa lebih bahagia kan dari mereka?

Hidup teknologi \(•˘▿˘•)/ LOL =D

Terima kasih untuk segala kemudahan yang Kau titipkan pada semesta bersama keberadaan teknologi-teknologi ini... :)


sumber gambar :
http://rifkadodol.blogspot.com/2012/06/surat-menyurat.html
http://www.fishbowlradionetwork.com/
http://portalentri.blogspot.com/2011/10/5-jenis-sepeda-yang-sedang-digandrungi.html
http://hurahura.wordpress.com/2011/09/02/5104/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar