Halaman

Sabtu, 18 Mei 2013

I Don't Know, What Love Is

Have you ever loved someone, but you didn't know the reason why you love him?
Have you ever enjoyed spending your time with someone and you didn't know why you feel so comfort with him?
Have you ever met someone and you felt your day was running so slow?

Well, I didn't know what love is, until I met him. It's so hard for me to describe it. It's like the feeling when you feel you can tell anything with him, you feel you stronger than before to face all of your problem, you feel you have another hand and foot when you are so weak, you feel you have another ears when you can't hear, and it's like your eyes, as reminder when you can't see well on your day.

Yah, I am bad at describing what love is. Cause I think, love can't be explained with words. It was so useless when we tried finding the best word to describe it. It's all about your feeling.

Jumat, 17 Mei 2013

Rindu yang tidak beralamat

Ingin bernostalgia sedikit tentang masa kecil yang banyak terlupakan, karena mungkin file-nya sudah tertimpa dengan file-file lain di memori ingatan saya dan saya terlalu malas mengubek-ubek file itu dari sekian banyak file-file berserakan yang tak terorganisir...--bilang aja kamunya yang pelupa!-- Okesip.

Berhubung saya anak yang patuh sama orang tua, jadi waktu kecil saya harus ikut ortu pindah-pindah, dan alhasil saya sempat menyicipi tiga sekolah dasar yang berbeda.. Hal yang patut disyukuri dari punya tiga SD itu adalah teman segudang a.k.a punya banyak teman, bayangin aja, disaat seumuran saya teman-teman cuma punya teman SD sejumlah satu kelas atau ngaji (madrasah) plus teman main / tetangga rumah,,, nah saya.... Teman SD saya ada di tiga kelas yang berbeda, teman madrasah di dua tempat yang berbeda, plus teman maen di rumah.

best friend

Kurang beruntung apa coba saya, dari kecil udah banyak teman... Dari kecil udah terkenal...LOL

Rabu, 15 Mei 2013

Saat Cokelat Tak Lagi Manis

I love chocolate.....!!
Bukan hal yang luar biasa pastinya, karena yang suka cokelat bukan saya aja,,,

I Love Chocolate

Cokelat itu lebih dari sekedar cemilan atau makanan buat saya, cokelat itu teman, cokelat itu sahabat di kala sepi, di kala hari-hari begitu suram. Agak melebay sedikit. LOL

But, I'm so serious! 'Coz chocolate can bring my mood back... So, I prefer a bar of chocolate to a bucket of flower... Yah, jelas dong yaa, bunga gak bisa dimakan! Haha

Saya sih lebih milih dikasih cokelat dari pada bunga atau boneka. Agak kurang sopan sih, dikasih orang milih-milih. Tapi itu dia, perut gak bisa bohong!

Minggu, 12 Mei 2013

Menerka Masa Lalu

Saya memang belum lahir saat alat transportasi utama bukan si mesin beroda dua atau empat, melainkan si kerangka besi, sepeda roda dua...
Saya juga belum lahir lah ketika telpon-menelpon masih dianggap mustahil dan gila, dalam artian belum dikenal sebagai alat komunikasi dan sebagai penggantinya surat-suratan via pos sangat populer di masanya..
Waktu TV masih belum menghiasi tiap-tiap rumah di seluruh penjuru dunia dan radio menjadi barang kebanggaan tiap orang, saya....belum lahir juga sih....

Jadi ceritanya gini, saya merasa sangat berterima kasih dan sangat terbantu dengan segala kemudahan berkat kemajuan teknologi. Mau kesana kemari, mudah, gak perlu jalan santai sampe betis berkonde. Mau ngasih kabar atau sekedar basa-basi gak perlu capek-capek nulis surat panjang lebar. Tapiiii,, di balik itu semua saya jadi bertanya-tanya, apa jadinya saya tanpa HP, tanpa TV, tanpa laptop, tanpa om gugel, tanpa motor, tanpa mobil, tanpa pacar, tanpa maskara, tanpa eyeliner, tanpa loose powder, oke, empat 'tanpa' terakhir salah fokus!

Rabu, 08 Mei 2013

Pojok Kenangan

Aku telusuri ia, pojok kenangan
Dalam bingkai-bingkai penuh tawa dan senyum,
Dalam lembar-lembar guratan pena,
Pun dalam bingkisan-bingkisan yang tertata rapi.

Ingatanku berdansa pada dimensi waktu, meliuk-liuk pada tiap pojoknya
Bagai kotak, bervolume putih sebagian, hitam menghiasi sisi lainnya

Disini aku terhenti, pada sepotong pojok kenangan, yang kusebut Ingatan, yang membisu tanpa berusaha menyapa
Berpintukan kaca-kaca yang memantulkan ingatan lain yang mulai memudar
Terkuncikan gembok berlapis dan kawat berduri memagarinya
Aku berusaha mengetuk, tapi ingatanku enggan menyahut

Selasa, 07 Mei 2013

Tik Tok

Tik tok..
Suara tik tok itu menemaniku yang masih terjaga hingga pukul 2 dini hari ini.
Bukan sebab hujan di luar sana, tapi beralasankan hati yang sepi lagi dingin.
Tik tok tik tok
Suara tik tok itu perlahan mengiang-ngiang di telingaku,
mengalahkan derit rintik hujan yang kian melunak.
Sedari tadi pikirku melayang, menembus waktu,
tentang masa yang tak akan lagi dapat tergapai.
Tik tok
Terhipnotis aku bersama suara tik tok itu
Seakan tidur tapi mampu mendengar
Seakan sadar tapi tak mampu berkata
Ahh,,, suara tik tok itu rupanya yang menghantui,
Terbawa dalam kantukku..

Sabtu, 04 Mei 2013

Pesan Singkat Dari Spongebob

Di post sebelumnya, saya udah ceritain tentang betapa saya bukan anak-anak lagi. Tapi kesadaran tentang belajar dewasa itu, tidak membuat saya lantas meninggalkan Spongebob, iya, Serial Spongebob! Saya memang bukan fans garis keras karakter Spons kuning berbentuk kotak itu, tapi saya menikmati menonton serial-serialnya. Kekanak-kanakan? Tidak juga! Bukankah tidak ada batasan umur untuk menikmati karya seni. Cuma mungkin beda selera saja, termasuk beberapa orang teman saya, bahkan sempat ada yang mencibir dan menunjukkan muka aneh, begitu tahu saya sampai detik ini masih nonton Spongebob. Saya memang tidak pernah dengan sengaja menunggu jam tayang Spongebob, tapi tiap episodenya yang diputar untuk kesekian kalinya tetap saja berhasil menggelitik saya.

"Hah? Spongebob? So disgusting!" Ini salah satu komentar seorang teman, ketika saya mengiyakan pertanyaan teman lainnya tentang kegemaran saya menonton Spongebob. Gag masalah sih buat saya dia mau berpendapat apa, kan beda selera. Selama cara saya menikmati Spongebob tidak mengganggu dia, saya mah gag ambil pusing sama pendapat-pendapat dia, saya juga gag nonton di rumah dia ini. Hehe

Kamis, 02 Mei 2013

Ketika Umur Memaksa Kita Dewasa

Memang kedewasaan tak pernah dapat diukur dengan usia seseorang. Sematang apapun usia seseorang, tak akan mampu menjadi tolak ukur kedewasaannya.

Gag ada yang salah dari pernyataan tersebut, saya turut mengamininnya. Sometimes I met people who are younger than me, but his act & thought is soooo mature compare with me. Merasa ditampar plus malu kalo ketemu orang-orang seperti ini.

Saya yang memang sedang belajar tidak grasak-grusuk kalo ada masalah, yang belum tamat mata kuliah kehidupan tentang tidak suntuk, bete, emosi kalo mood sedang tidak bersahabat, agag ngenes ngeliat yang bisa tetap tenang, santai, dan mengontrol emosi, dan lebih ngenes lagi kalo dia jauh lebih muda dari saya.
Saya yang masih suka malas-malasan dalam banyak hal, menunda-nunda perkerjaan "dari ntar ke ntar", suka gag tega dan malu ngaca kalo inget banyak yang jauh lebih muda tapi gigihnya pantang nyerah, semangatnya berkibar-kibar, gag ada kata lelah.

Rabu, 01 Mei 2013

Sampaikan Salamku Untuk Hari Setelah Hari Esok

"Besok ada rencana apa?"
"Mau kemana besok?"
"Pergi jam berapa besok?"
"Jadi gag besok?"
"Sampai ketemu besok ya!"


Punya mimpi, rencana, atau tujuan untuk masa depan? Untuk tahun depan? Bulan depan? Minggu depan bagaimana? Atau, yang paling dekat, rencanamu esok hari?

Kalau ternyata besok adalah hari terakhir kita menikmati nikmat hidup, bagaimana?
Hidup memang misteri-Nya, tanpa ada satupun yang tau dengan pasti.

Selasa, 30 April 2013

Sungguh Tuhan dan Semesta-Nya Begitu Perfect

Tentang yang kita sebut 'Rahasia Semesta'. Banyak hal-hal besar tak terkira yang bisa terjadi dengan cara tak terbayangkan, pada waktu ajaib yang tak terduga. Kita tak akan pernah mampu menerka barang satu dari sekian juta rencana Tuhan. Tak satu pun yang berlalu, tanpa izin Tuhan, pun tentang hari esok, lusa, dan seterusnya.

Tentang pertemuan aku dan kamu, tentang rasa yang bertaut di antara kita, tentang persimpangan yang pernah kita lalui, tentang janji yang diukir untuk sekian kalinya, juga tentang esok, lusa dan seterusnya yang akan mengiringi langkah kita. Yah. Itu Rencana Semesta, itu Rencana Tuhan.

Tentang pertemuan aku dan kamu,

Minggu, 28 April 2013

Teman itu Layaknya Pakaian dan Aksesoris

Saya paling gag suka banget sama orang yang keponya sudah level menengah ke atas. Lebih-lebih sama orang yang gag terlalu intim (baca : kurang akrab / baru kenal). Kerjaannya gatel banget pengin tahu si-A ngapain, si-B mau kemana, si-C bawa apa, si-D.... ahhhhh sudahlaaaah...
Walo saya juga masih suka 'peduli' urusan orang... Tapi pilih-pilih juga kali orangnya... Hehee #TolongSkipBagianIni :)

Nah,, rasa ingin tahu yang tidak sesuai tempatnya itu bisa menyebabkan dua korban,,

Pertama, sumber informasi.

Si 'Mr. Want To Know All Of Your Business' alias 'Mr. Haus Informasi' ini bakal rela ngejar-ngejar si narasumber buat memenuhi rasa ingin tahu tentang 'korban'. Sometimes, dia gag bakal langsung bertanya sama si-A atau si-B, rasa ingin tahu tidak seirama dgn nyali yang secuil. So, dia bakal ngubrek-ngubrek pihak ketiga yang menurutnya tahu lebih banyak dan mau berbagi.
Well, kalo saya ada di pihak narasumber itu, tuan-tuan pemburu informasi ini bakal saya blacklist dari 'daftar orang yang ingin ditemui',  pengin ngindar aja bawaannya. Ganggu kan yaaa, ditanyain tentang si-A, si-B dkk lagi dan lagi, intense banget! Salah-salah ngomong juga bisa jadi tersangka kasus pemfitnahan!

Sabtu, 27 April 2013

Memuisikan Sebait Rindu

Terlalu cepatkah bercengkerama dengan rindu?
Yah, ia tak berlogika kan waktu
Datang sekenanya saja


Sedari tadi seperti ada yang mengusik,
reka ku pada carut marutnya hidup
Tak dinyana rindu menyapa rupanya
Membisikkan rayuan penuh ilusi
Memendarkan siluet-siluet kenangan
Adakah yang lebih menghadirkan pilu dari ini?
Ketika rindu berbatas ruang, jarak dan waktu
Menggetarkan keangkuhan diri
Bukan tak main, goyah ketetapan hati
Sebait rindu bimbang tuk disampaikan

Kamis, 25 April 2013

Sepotong dialog dengan alam

Matahari mulai merunduk malu, senja itu. Kepak-kepak burung terdengar selaras menuju peraduan. Suara anak-anak gaduh mengakhiri permainan. Sungguh senja yang biasa.

Terdiam berdiri di sudut bibir teras, matanya kosong menatap cakrawala yang kian menggariskan warna keabuan. Senyumnya membentuk lengkung getir mengantar tetes air mata.

Petang menyapa, mengungkit gundah gulana sesiangan ini. Langkah kaki terdengar di kejauhan. Ia yang tadi menikmati senja dengan sendu. Berpamitan dari teras yang menemani sejak tadi. Berjalan dengan hati penuh seruan, antara marah dan benci, berjalan mencoba bertegur sapa dengan alam.

Rabu, 24 April 2013

Kau dan Aku, Satu

Kita memang dua, dua raga berbeda, tak serupa, kadang jarak tak bersahabat. tapi aku merasa kita terikat, lebih dari itu, kita satu, jiwa yang satu.

------------------------------

Kemarin dulu, banyak cerita yang menyela, bagai tamu, membingkai masa lalu, semua rasa tercicipi, manis pahit, pun kadang bercampur.

Tak ada lagi tempat bersembunyi akan dusta dan dosa, tak juga padamu yang kurasa perlu, terlebih kepadaNya sang pemilik hati.

Dalam diam terajut kisah masa lalu, kisah ini ternoda olehnya. Dalam sepi ku, kusesali pahitnya, tak seharusnya pernah. Turut air mataku tumpah.

Selasa, 23 April 2013

Bahagia itu sederhana!

Bahagia itu sederhana! Klasik? Seklasik apa hingga kamu dapat memahaminya? Yahh,, Bahagia itu memang sederhana kog.. Kita saja yang terkadang terlalu berlama-lama menyibukkan diri dalam posisi yang kita sebut "tidak sedang berbahagia".

Siang, beberapa hari yang lalu seorang sahabat (cewek) mengirimi saya sebuah pesan "Apa kabar?" Sederhana! Dan itu belum bisa membuat mu merasa bahagia? Buat aku itu kebahagiaan, hmm, tepatnya pengantar kebahagiaan. Sudah dua hari itu memang badan ini sedikit memberontak, kecapean! Daaannn senada dengan itu, mood ikut memburuk.

Jadi, "Aku sakit" balasku singkat.
Dan terang saja, balasannya mengukir rasa khawatirnya "Sakit apa?"
Masih kurang bahagia menurutmu? Seorang sahabat menanyakan kabarmu, dan menghawatirkanmu, bukan kebahagiaan? Aku saja, tak tega membuatnya berlama-lama dalam rasa khawatirnya..
Balasanku berikutnya, diiringi dengan senyum, yah aku mengetiknya sambil tersenyum, mood perlahan membaik "kurang enak badan, agagnya kecapean, masuk angin,, hahha, gag elit penyakitnya ya?"

Minggu, 21 April 2013

Hey, Aku Merindu

Iya, sejak kita terpisahkan oleh jarak, aku memiliki hobi baru. Merindumu. Sulit? Sungguh! Saat senyummu tak lagi menyapaku. Saat kecupanmu tak lagi menenangkanku. Saat pelukanmu tak lagi mampu menguatkanku.

Sesaat itu juga aku membenci jarak. Ya, awal kepergianmu. Membuatku teramat benci dengan jarak. Dan menantimu, membuatku menghardik waktu. Cerca ku tak henti tertuju pada sakitnya merindu.

Aahhhh,,,tapi itu dulu, sudah lama.. Bertahun-tahun yang lalu. Ketika aku belum mampu menguasai rasa rindu itu. Yang kini menjadi hobi ku. Yah kini aku sudah sangat-sangat mahir merindumu. Hingga aku lupa bertahun-tahun yang lalu aku tertatih meyakini diriku.

Rabu, 17 April 2013

Nama ku, Cinta

Nama ku, Cinta..
Aku dapat berteman dengan siapa saja
Tidak memandang jenis kelamin,
Tidak mempermasalahkan tua ataupun muda,
Tidak mempersoalkan agama yang kamu anut,
Tidak juga menilai berdasarkan jenjang sosial ataupun ekonomi..

Nama ku, Cinta...
Sebagian besar orang yang mengenalku,
memujaku, dan bahagia bersamaku..
Yahh, walau tidak sedikit juga,
yang menyesal telah mengenalku..
Mereka menganggapku musuh..
Bahkan mereka seakan membentengi diri ketika aku menyapa..

Aku pernah disalahkan? Pastinya, karena tidak semua orang menginginkan ku.
Aku pernah dicemooh? Jelas, bahkan sering.
Aku pernah dianggap remeh? Yah, begitulah.