Halaman

Selasa, 30 April 2013

Sungguh Tuhan dan Semesta-Nya Begitu Perfect

Tentang yang kita sebut 'Rahasia Semesta'. Banyak hal-hal besar tak terkira yang bisa terjadi dengan cara tak terbayangkan, pada waktu ajaib yang tak terduga. Kita tak akan pernah mampu menerka barang satu dari sekian juta rencana Tuhan. Tak satu pun yang berlalu, tanpa izin Tuhan, pun tentang hari esok, lusa, dan seterusnya.

Tentang pertemuan aku dan kamu, tentang rasa yang bertaut di antara kita, tentang persimpangan yang pernah kita lalui, tentang janji yang diukir untuk sekian kalinya, juga tentang esok, lusa dan seterusnya yang akan mengiringi langkah kita. Yah. Itu Rencana Semesta, itu Rencana Tuhan.

Tentang pertemuan aku dan kamu,
Sedetikpun tak pernah terlintas cara Tuhan mempertemukan kita, terlebih lagi waktu yang Ia pilihkan untuk hari itu. Perfect! Dan semua yang telah kita lalui, hitam-putih, pahit-manis, duka-suka, juga tangis dan tawa, sudah terjadwalkan oleh-Nya, dan tak ada satupun yang meleset. Perfect!

Jauh sebelum aku mengerti tentang Rencana Semesta yang sungguh Perfect ini (bahkan hingga sekarang terkadang aku tak mampu memahaminya), sering aku bertanya tentang siapa yang akan merajai hati ini, menghayalkan tentang waktu indah dipertemukan dengan pangeran yang akan membangun kerajaan di hidupku, dan mengharapkan jalan lurus mulus tanpa lika-liku, lalu berakhir seperti cerita dongeng,
Finding the right King and then happy lasting in our kingdom.

Tapi lantas itu ditepis, karena sungguh diri ini merasa kecil. Hingga pemikiran picik pun sempat menghantui, pemikiran tentang akankah ada seseorang yang dengan tulus mencintaiku, menerima semua kekuranganku, menaklukkan tingginya ego ku, tetap mengatakan aku menarik walo baru bangun, belum mandi, make-up luntur, ato tetap berada di sampingku, menyemangatiku, saat semua orang mulai menghakimiku.
Yah, perasaan dimana aku yakin tidak ada satupun orang yang akan mampu mencintaiku dan menerimaku apa adanya.
Picik kan? Segitu berburuk sangkanya pada rencana dan kebesaran Tuhan.

Bukan tanpa alasan aku berkecil hati, sebab banyak hal yang mendukung. Pertemuan dan perpisahan yang tak dinyana, juga sebab beberapa dari mereka yang hanya menempatkanku sebagai dermaga untuk tempat berlabuh sementara, bukan Rumah sebagai tujuan mereka pulang.

Lalu, saat Semesta dengan sempurnanya mengatur kita bertemu, saat Tuhan mengetuk hati di antara kita. Yah, saat skenario Tuhan perlahan menyadarkan ku. Semua ini udah ditulis-Nya dalam kertas yang dinamai takdir yang akan menentukan hidupku. Jalan yang pernah aku lalui, yang mengharuskan aku tertatih, yang membuat aku jatuh-bangkit-lalu jatuh lagi-kemudian mampu berdiri perlahan, itu semua sudah dipersiapkan-Nya.

Semua yang telah ditentukan, yang telah terjadi, dan yang telah dilalui, telah digariskan oleh Tuhan. Yah, Tuhan dan Semesta mengatur ini dengan indah, walo kadang kita tak paham, ato menolak untuk menerima dan memahaminya.

Bukankah jauh sebelum kita menyapa Semesta kita telah sepakat? Menandatangani kontrak. Tentang sandiwara kehidupan! Memerankan semua skenarion-Nya! Yah, tanpa kita tahu! Jauh sebelum hari ini. Lantas mengapa kita menolak lupa akan itu? Bukankah kita menyepakatinya. Tanpa kita pernah sadar!

Begitu juga aku dan kamu, kita telah sepakat, pada waktu yang telah ditentukan kita berjanji untuk bertemu, pada waktu yang telah tertulis di dinding Semesta kita berjanji untuk saling berbagi, juga untuk mengikrar janji jauh sebelum hari ini kita telah berjanji pada suatu waktu nanti.

Rumit? Begitulah Tuhan menangani satu persatu dari kita. Dan Hebatnya, tak ada satu pun yang terlalaikan. Semua begitu Detail. Ahh, begitu Perfect laaa kalo aku bilang. ⌣̈

Lalu,,, masih mau bertanya kenapa kita dipertemukan? Atau kenapa terlalu lama kita bertemu? Kenapa ada rasa yang mengikat di antara kita? Kenapa kita bisa saling menerima apa adanya? Kenapa harus kita lalui jalan bergelombang?

Tentu! Tentu karena Tuhan inginkan hal itu. Di waktu yang Perfect, dengan orang yang Perfect buat masing-masing di antara kita. Waahh,, sungguh Tuhan dan semesta-Nya begitut Perfect!

For all of our happiness and sadness, don't judge a bad thing to God. Because God has many reasons for it! And God's way is so Perfect :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar